Komposisi Pakan Domba

Pakan yang tepat merupakan faktor penting dalam pemeliharaan domba untuk meningkatkan produktivitas, baik itu dalam produksi daging, susu, maupun wol. Pemberian pakan yang seimbang dapat mendukung pertumbuhan, kesehatan, serta kesuburan domba, serta meningkatkan hasil produksi secara keseluruhan. Komposisi pakan domba yang baik terdiri dari berbagai komponen nutrisi yang diperlukan, seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, serta serat. Semua komponen ini harus diberikan dalam proporsi yang tepat sesuai dengan usia, tujuan pemeliharaan, dan fase reproduksi domba.

Artikel ini akan membahas komposisi pakan domba secara rinci, termasuk bahan-bahan yang sering digunakan dalam pakan domba, serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan produktivitas domba.

1. Protein

Protein sangat penting untuk pertumbuhan domba, pembentukan jaringan tubuh, dan produksi susu atau daging. Kebutuhan protein pada domba bervariasi tergantung pada usia, fase reproduksi, dan tingkat produksi susu atau daging yang diinginkan. Domba yang sedang dalam masa pertumbuhan atau domba yang dipelihara untuk produksi susu membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang lebih tinggi, sekitar 12-16%.

Sumber protein dalam pakan domba dapat diperoleh dari bahan seperti bungkil kedelai, tepung ikan, dedak padi, atau rumput legum. Leeson dan Summers dalam Commercial Poultry Nutrition (2001) menyatakan bahwa bahan-bahan tersebut mengandung asam amino esensial yang penting untuk pembentukan protein dalam tubuh domba.

2. Energi (Karbohidrat)

Karbohidrat adalah sumber utama energi untuk domba. Energi yang cukup diperlukan untuk mendukung aktivitas tubuh domba, pertumbuhan otot, serta produksi susu dan daging. Pakan domba harus mengandung energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal dan aktivitas harian mereka.

Jagung, gandum, dan rumput kering adalah sumber karbohidrat yang umum digunakan dalam pakan domba. Gillespie dan Flanders dalam Modern Livestock and Poultry Production (2009) menyarankan penggunaan jagung sebagai sumber energi utama karena kandungannya yang kaya energi dan mudah dicerna oleh domba.

Pemberian pakan dengan kandungan energi yang tinggi dapat membantu domba bertumbuh dengan cepat, terutama bagi domba yang dibesarkan untuk tujuan pemotongan. Namun, untuk domba yang dipelihara untuk tujuan produksi susu, kandungan energi dalam pakan harus diatur dengan hati-hati untuk menghindari kegemukan yang dapat mempengaruhi produksi susu.

3. Lemak

Lemak adalah sumber energi yang lebih padat daripada karbohidrat dan juga berperan penting dalam penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Dalam pakan domba, kandungan lemak biasanya berada pada kisaran 3-5%. Lemak yang cukup diperlukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan mendukung metabolisme tubuh domba.

Minyak nabati seperti minyak kedelai atau minyak kelapa sawit sering kali ditambahkan ke dalam pakan domba untuk meningkatkan kandungan lemak dan energi. Tacon (2010) dalam FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper menyebutkan bahwa lemak dalam pakan domba berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan tubuh domba secara keseluruhan.

4. Serat

Serat sangat penting dalam pakan domba karena berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Domba merupakan herbivora yang bergantung pada serat untuk merangsang peristaltik usus dan membantu pencernaan makanan, terutama bahan-bahan yang sulit dicerna seperti rumput kering atau jerami.

Serat dapat diperoleh dari bahan pakan seperti rumput, hay, atau jerami. Menurut Wilson (2001) dalam Poultry Science, pakan domba yang mengandung serat yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan pencernaan dan mencegah gangguan pencernaan seperti bloating (kembung).

5. Vitamin

Vitamin memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung metabolisme tubuh domba, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu pembentukan jaringan tubuh. Vitamin A, D, dan E sangat penting bagi kesehatan domba.

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh, vitamin D membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang yang kuat, dan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan sel. Scott et al. (1982) dalam Poultry Nutrition menyarankan pemberian premiks vitamin dalam pakan domba untuk memastikan asupan yang cukup selama masa pertumbuhan dan produksi.

6. Mineral

Mineral berperan penting dalam metabolisme tubuh, kesehatan tulang, dan pembentukan jaringan tubuh yang baik. Kalsium dan fosfor adalah dua mineral yang sangat penting dalam pakan domba. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat serta mendukung produksi susu, sedangkan fosfor mendukung pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh.

Menurut Wilson (2001) dalam Poultry Science, pakan domba sebaiknya mengandung sekitar 0,5-1,0% kalsium dan 0,4-0,6% fosfor untuk mendukung kesehatan tulang dan produksi susu yang optimal. Selain itu, mineral lainnya seperti magnesium, natrium, dan kalium juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dan mendukung metabolisme energi.

7. Air

Air adalah komponen penting yang seringkali terlupakan dalam pakan. Meskipun tidak termasuk dalam komposisi pakan padat, ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk mendukung proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan transportasi nutrisi ke seluruh tubuh domba.

Domba harus memiliki akses ke air bersih yang cukup setiap hari. Kekurangan air dapat menyebabkan penurunan konsumsi pakan dan mengganggu metabolisme tubuh domba. Menurut North dan Bell (1990) dalam Commercial Chicken Production Manual, ketersediaan air yang cukup adalah kunci untuk menjaga kesehatan domba dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

Kesimpulan

Komposisi pakan yang seimbang dan kaya nutrisi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan, kesehatan, dan produksi domba. Pakan untuk domba harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, mineral, dan air dalam proporsi yang tepat. Dengan memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan domba, peternak dapat meningkatkan produktivitas dan hasil budidaya domba secara optimal, baik untuk tujuan pemotongan, produksi susu, atau produksi wol.

Referensi

  1. Leeson, S., & Summers, J.D. (2001). Commercial Poultry Nutrition. Nottingham: Nottingham University Press.
  2. Gillespie, J.R., & Flanders, F.B. (2009). Modern Livestock and Poultry Production. Clifton Park, NY: Delmar.
  3. Tacon, A.G.J. (2010). FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. FAO.
  4. Scott, M.L., Nesheim, M.C., & Young, R.J. (1982). Poultry Nutrition. Ithaca: Cornell University Press.
  5. Wilson, R.P. (2001). "Mineral Requirements in Poultry Diets." Poultry Science.
  6. North, M.O., & Bell, D.D. (1990). Commercial Chicken Production Manual. New York: Chapman and Hall.
Back To Top