Komposisi Pakan Ayam Pedaging BR1

Pakan ayam pedaging BR1 adalah salah satu jenis pakan yang diformulasikan khusus untuk ayam broiler pada fase starter, yaitu fase awal pertumbuhan hingga usia sekitar 4 minggu. Pakan ini didesain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam broiler agar pertumbuhannya optimal, mencapai bobot yang diinginkan dalam waktu singkat. Komposisi pakan BR1 mengandung proporsi tinggi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang sesuai untuk mendukung fase pertumbuhan awal ayam pedaging. Artikel ini akan membahas komponen utama dalam pakan BR1 beserta referensi dari berbagai sumber.

1. Protein

Protein adalah komponen utama dalam pakan BR1 dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan otot dan jaringan tubuh ayam. Pakan BR1 umumnya memiliki kandungan protein sekitar 21-23%, sesuai dengan standar nutrisi ayam broiler pada fase starter, sebagaimana dijelaskan oleh Scott, Nesheim, dan Young dalam Poultry Nutrition (1982). Protein ini biasanya berasal dari bahan-bahan seperti tepung ikan, bungkil kedelai, dan bungkil kelapa yang memiliki profil asam amino esensial untuk mendukung pertumbuhan.

Sebuah penelitian dalam International Journal of Poultry Science (2005) menunjukkan bahwa tepung ikan memiliki nilai biologis tinggi dan kaya akan lisin, asam amino yang penting bagi ayam. Kandungan protein yang tinggi ini sangat penting untuk mencapai pertumbuhan cepat, terutama selama minggu-minggu awal ayam broiler.

2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi ayam pedaging yang berfungsi untuk mendukung aktivitas dan metabolisme tubuh. Bahan baku utama sumber karbohidrat dalam pakan BR1 adalah jagung dan dedak padi. Jagung mengandung karbohidrat yang mudah dicerna dan memiliki kandungan energi metabolisme yang tinggi, sehingga cocok untuk fase pertumbuhan awal ayam broiler.

Menurut Gillespie dan Flanders dalam Modern Livestock and Poultry Production (2009), jagung adalah pilihan utama dalam pakan unggas karena ketersediaannya yang luas dan kandungan energinya yang tinggi. Dedak padi, meskipun memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, dapat digunakan dalam jumlah terbatas untuk melengkapi kandungan karbohidrat dalam pakan BR1.

3. Lemak

Lemak dalam pakan BR1 menyediakan energi tambahan dan meningkatkan daya serap vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Kandungan lemak yang ideal pada pakan starter ayam pedaging adalah sekitar 5-7%, yang biasanya diperoleh dari minyak ikan, minyak kedelai, atau minyak kelapa sawit. Lemak yang cukup penting untuk menambah kalori dalam pakan, mendukung metabolisme tubuh, serta meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrisi lainnya.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Animal Science (2010), lemak dalam pakan juga dapat meningkatkan rasa sehingga ayam lebih menyukai pakan tersebut, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan asupan pakan dan pertumbuhan yang lebih cepat.

4. Vitamin

Vitamin esensial yang dibutuhkan ayam broiler pada fase starter meliputi vitamin A, D, E, K, dan B kompleks. Vitamin-vitamin ini penting untuk mendukung perkembangan tulang, fungsi sistem kekebalan, serta meningkatkan metabolisme. Menurut Leeson dan Summers dalam Commercial Poultry Nutrition (2001), kekurangan vitamin A dapat mempengaruhi kesehatan mata dan daya tahan tubuh, sedangkan vitamin D membantu dalam penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang yang kuat.

Premiks vitamin biasanya ditambahkan dalam pakan BR1 untuk memastikan kebutuhan vitamin tercukupi. Premiks ini penting karena ayam broiler tidak dapat mensintesis beberapa vitamin esensial secara memadai dalam tubuhnya.

5. Mineral

Mineral seperti kalsium, fosfor, natrium, dan kalium juga sangat penting dalam pakan ayam pedaging BR1. Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk pembentukan tulang yang kuat dan pertumbuhan optimal. Kekurangan kalsium atau fosfor dapat menyebabkan masalah pada tulang, terutama karena ayam broiler tumbuh sangat cepat dan memerlukan asupan mineral yang cukup untuk mendukung struktur tulangnya.

Menurut penelitian oleh Roland dalam Poultry Science (1986), kalsium dan fosfor yang seimbang dalam pakan sangat penting untuk mencegah deformasi tulang dan meningkatkan performa pertumbuhan ayam. Sumber mineral dalam pakan BR1 biasanya diperoleh dari tepung tulang dan batu kapur.

6. Asam Amino Esensial

Selain protein total, kandungan asam amino esensial seperti lisin, metionin, dan triptofan juga diperhatikan dalam pakan BR1. Asam amino ini tidak dapat disintesis oleh tubuh ayam dalam jumlah yang cukup, sehingga harus diberikan melalui pakan. Lisin penting untuk pertumbuhan otot, sedangkan metionin berperan dalam metabolisme lemak dan protein.

Scott et al. (1982) menunjukkan bahwa asam amino esensial membantu meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, yang pada akhirnya mendukung pencapaian bobot badan yang optimal dalam waktu yang singkat.

7. Air

Meskipun air bukan bagian dari komposisi pakan padat, ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk pakan BR1 karena ayam membutuhkan air untuk mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik. Menurut North dan Bell dalam Commercial Chicken Production Manual (1990), konsumsi air pada ayam broiler hampir dua kali lipat dari pakan yang dikonsumsi, terutama pada kondisi panas atau saat ayam berada dalam fase pertumbuhan cepat.

Kesimpulan

Pakan ayam pedaging BR1 diformulasikan khusus untuk mendukung pertumbuhan ayam broiler dalam fase starter dengan komposisi nutrisi yang seimbang antara protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan asam amino esensial. Komposisi ini dirancang agar ayam mencapai bobot optimal dengan efisien dan tetap sehat. Dalam praktiknya, penggunaan bahan baku seperti tepung ikan, jagung, minyak kelapa sawit, serta premiks vitamin dan mineral membantu memenuhi kebutuhan gizi ayam secara keseluruhan.

Kombinasi nutrisi yang tepat dalam pakan BR1 membantu peternak mencapai target produksi ayam broiler dengan hasil yang optimal dalam waktu singkat. Pemahaman akan kebutuhan nutrisi yang berbeda pada setiap fase kehidupan ayam broiler juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.

Referensi

  1. Scott, M.L., Nesheim, M.C., & Young, R.J. (1982). Poultry Nutrition. Ithaca: Cornell University Press.
  2. Leeson, S., & Summers, J.D. (2001). Commercial Poultry Nutrition. Nottingham: Nottingham University Press.
  3. Gillespie, J.R., & Flanders, F.B. (2009). Modern Livestock and Poultry Production. Clifton Park, NY: Delmar.
  4. Roland, D.A. (1986). "Eggshell Quality and Mineral Nutrition." Poultry Science.
  5. North, M.O., & Bell, D.D. (1990). Commercial Chicken Production Manual. New York: Chapman and Hall.
  6. International Journal of Poultry Science. (2005). "Nutritional Requirements for Broiler Performance."
  7. Journal of Animal Science. (2010). "Effects of Dietary Fat and Energy on Broiler Growth."
Back To Top